Monday, February 20, 2023

Apakah ini Sesuai Passion ku?

 Benih padi akan tumbuh menjadi padi, benih jagung akan tumbuh menjadi jagung. Keduanya tidak akan mungkin beda nasib, misalnya benih padi tumbuh menjadi jagung dan sebaliknya. Pun demikian manusia, dalam rangkaian untuk bisa menempuh perjalanan kembali kepada Tuhan, dalam proses untuk menjalankan tugas sebagai seorang hamba yang diminta menyembah dan beribadah kepada Tuhan, tidak mungkin manusia dilahirkan tanpa membawa bekal sedikitpun.

Apa bekalnya? Tubuh secara fisik, akal, rasa dan seluruh hal yang telah ditetapkan Tuhan sebagai bagian skenario hidup seorang manusia. Bekal setiap manusia untuk hidup di dunia ini sudah pasti berbeda satu sama lain. Oleh karena itulah, tak layak saat kita berupaya membanding-bandingkan diri kita dengan orang karena memang tidak sama antara kita dengan mereka. 

Lalu kenapa pula bekal kita dengan orang lain berbeda? Ya karena Tuhan telah menentukan warna masing-masing dalam hidup ini. Warna orange jelas akan membutuhkan bekal warna merah dan kuning yang dipadukan. Maka profesi 'orange' akan pas bila diisi oleh seseorang yang memiliki perpaduan karakter 'merah' dan karakter 'kuning'. Maka orang yang tidak lolos tahap psikotes pada pekerjaan yang dia inginkan, bukan berarti dia tidak punya kemampuan atau potensi. Lebih tepatnya, karena kemungkinan besar potensi yang dimilikinya akan lebih pas bila dipasangkan dengan pekerjaan lain.

Jadi kalau ada orang yang tidak menikmati pekerjaannya kemudian beralasan karena pekerjaannya tidak sesuai passionnya, perlu ditelaah lebih dalam. Definisi passion menurut Oxford dictionary yaitu a very strong feeling of liking something; a hobby, an activity, etc. that you like very much. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, passion sering diartikan sebagai gairah. Menurut KBBI, gairah didefinisikan sebagai keinginan (hasrat, keberanian) yang kuat. Rene Suhardono, penulis buku Your Job is not Your Career, mendefinisikan passion sebagai sesuatu yang saat dikerjakan akan membuat diri menjadi berdaya. Biasanya dimulai dari aktivitas aktivitas tertentu yang disukai kemudian biasa dilakukan. Kebiasaan yang kemudian melahirkan kebisaan, berlanjut menjadi keahlian dan akhirnya menjadi piawai. Demikian alur lengkap dari sesuatu yang disebut passion ini.

So, passion ini tidak hanya tentang suka atau tidak suka, melainkan sebuah proses yang terstruktur dan terpola. Menemukan passion perlu dimulai dari proses menyadari kelebihan dan kekurangan diri berdasarkan pengamatan diri, pengamatan orang lain diiringi dengan permohonan petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Mengetahui. Kemudian melatihnya, menekuninya, terus melakukan proses update dan upgrade serta mengaitkannya dengan purpose of life agar saat menjalaninya tidak hanya menghasilkan sebuah output, tetapi juga memberikan dampak dan memiliki makna dalam hidup.

Oleh karena itu, bila saat menjalani profesi yang dijalaninya terasa berat, tidak menikmati, alih-alih bertanya "apakah ini tidak sesuai passion ku ya", sebaiknya melakukan proses evaluasi diri terlebih dahulu. Bisa jadi tidak menikmati karena belum menemukan makna mendalam dari aktivitas yang dijalaninya. Bisa jadi pula sudah tahu makna mendalamnya, tetapi kurang berupaya untuk melakukan proses update dan upgrade sehingga merasa diri tidak relevan. Kemudian, tentu saja sambil meminta petunjuk terbaik dari Tuhan, agar dipandu untuk menemukan jalan terbaik sebagai sarana memberikan persembahan terbaik kepadaNya

Thursday, February 9, 2023

Delapan Akun Kehidupan

Saat Anda sampai pada bagian ini, mungkin Anda bertanya, 'kok tiba-tiba membahas delapan akun kehidupan? Apa hubungannya dengan bagian sebelumnya?'. Baik mari kita lanjutkan pembahasannya.

Bagi Anda yang sudah mengerjakan lembar kerja yang ada di halaman-halaman sebelumnya, bagian ini akan mempermudah pemahaman Anda tentang bagaimana agar lebih seimbang dalam menjalani peran-peran yang Ada. Sebelum masuk pada detil delapan akun kehidupan ini, ringkasnya kita bisa membagi akun-akun kehidupan ini menjadi tiga bagian yaitu lingkar diri, lingkar relasi dan lingkar profesi.

Lingkar diri terkait dengan kebutuhan untuk diri kita sendiri sebagai bekal menjalani seluruh peran yang lain. Mudahnya sebut saja dengan kebutuhan akan nutrisi fisik, nutrisi pikir dan nutrisi hati. Maka pada aspek lingkar diri ini, terdiri atas akun spiritual (nutrisi hati), akun pengembangan diri (nutrisi pikir) dan akun kesehatan (nutrisi fisik).

Lingkar relasi terkait hubungan kita dengan orang lain yang berada di sekitar kita, baik keluarga, masyarakat maupun seberapa banyak kemanfaatan yang bisa kita berikan. Maka pada aspek lingkar relasi ini, terdiri atas akun keluarga, akun sosial dan akun kontribusi.

Adapun lingkar profesi terkait dengan aktivitas Anda dalam mencari nafkah dan indikator finansial. Maka lingkar profesi ini terdiri atas dua akun yaitu akun karir/ bisnis dan akun finansial.

Jadi secara lengkapnya, delapan akun kehidupan yang perlu Anda cermati agar lebih mudah dalam menyeimbangkan peran-peran yang Anda jalani yaitu sebagai berikut : 
  1. Akun spiritual ~ bagaimana kualitas interaksi saya dengan Tuhan hingga saat ini?
  2. Akun pengembangan diri ~ berapa buku/ artikel/ tayangan bermanfaat yang saya akses dalam seminggu/ sebulan ini? Berapa pelatihan yang telah saya ikuti untuk meningkatkan kemampuan saya?
  3. Akun kesehatan ~ bagaimana dengan kualitas kesehatan saya? Berapa kali olahraga dalam seminggu? Bagaimana jam tidur saya? Cukupkah minum air putih dan makan bergizi?
  4. Akun keluarga ~ bagaimana relasi saya dengan pasangan saya? dengan anak-anak? Dengan orang tua? Berapa banyak waktu untuk bermain dan mendengarkan mereka?
  5. Akun sosial ~ Bagaimana relasi saya dengan tetangga saya? dengan komunitas saya?
  6. Akun kontribusi ~ Kontribusi apa saja yang telah Anda berikan kepada masyarakat?
  7. Akun karir/ bisnis ~ Apa saja pencapaian Anda tahun ini? Nilai tambah apa yang telah berhasil Anda berikan pada perusahaan/ klien Anda?
  8. Akun finansial ~ Berapa total penghasilan Anda tahun ini? Apa saja tambahan aset yang Anda dapatkan?
Penamaan akun-akun di atas tidaklah harus sama. Anda boleh menamai sesuai dengan keinginan Anda. Bahasan delapan akun kehidupan ini prinsipnya saling melengkapi dengan pembahasan pembahasan sebelumnya. Anda boleh menggabungkannya untuk melengkapi rumusan purpose of life yang akan di bahas di bagian selanjutnya. 


Salam
Bayu Satriyo Wicaksono

Kelak, Saya Ingin Dikenang Seperti Apa oleh Mereka?

 Sangat berharap jika Anda sudah sampai pada bagian ini, itu artinya lembar kerja di bagian sebelumnya sudah dikerjakan sampai selesai. Mengapa? karena bagian ini masih terkait dengan bagian sebelumnya. Baik, lalu apa selanjutnya? 

Setelah menuliskan siapa individu terdekat yang berhubungan dengan peran-peran yang kita jalani, bolehlah kita berandai-andai. Seandainya tiba saat terakhir dalam hidup Anda dan mereka yang berkaitan erat dengan peran saya diminta bercerita tentang peran kita, kira-kira mereka akan bercerita apa ya? Jadi, saatnya kita menuliskan jawaban atas pertanyaan sederhana berikut :

"Kelak, Saya Ingin Dikenang Seperti Apa oleh Setiap Individu yang Berkaitan Erat dengan Peran Saya Tersebut?"

Bagaimana cara menulis jawabannya? Begini contohnya. Misalnya Anda menuliskan peran Anda sebagai seorang Ayah, maka jawaban pertanyaannya... "sebagai seorang ayah, saya ingin anak saya mengenang saya sebagai seorang ayah yang menjadi teladan kesalihan bagi mereka, ayah yang bertanggung jawab, mau mendengarkan dengan baik apa yang mereka ingin sampaikan.

Misalnya lagi, Anda menuliskan peran Anda sebagai seorang suami, maka jawaban pertanyaannya... " Sebagai seorang suami, saya ingin istri saya mengenang saya sebagai seorang suami yang memberikan teladan kesalihan baginya, tempat yang nyaman untuk bercerita dan berbagi keluh kesah.

Bagaimana dengan Anda? Silakan tuliskan pada lembar kerja berikut 

1. Peran sebagai .....

Saya ingin ...... mengenang saya sebagai seorang ..... yang .......


2. Peran sebagai .....

Saya ingin ...... mengenang saya sebagai seorang ..... yang .......


3. Peran sebagai .....

Saya ingin ...... mengenang saya sebagai seorang ..... yang .......


4. Peran sebagai .....

Saya ingin ...... mengenang saya sebagai seorang ..... yang .......


5. Peran sebagai .....

Saya ingin ...... mengenang saya sebagai seorang ..... yang .......



Salam

Bayu Satriyo Wicaksono

Wednesday, February 8, 2023

Menyeimbangkan Peran, Mungkinkah?

Pertanyaan berlanjut, lalu bagaimana saya bisa menyeimbangkan semua peran yang telah saya tulis sebelumnya tadi? Pertanyaan yang juga ditanyakan oleh sebagian besar orang bahkan termasuk saya sendiri. Jawaban pertama sebenarnya sudah dilakukan (jika sudah mengisi daftar peran di bahasan sebelumnya). Apa itu? Iya betul, dengan menyadari dulu apa saja peran yang saat ini sedang dijalani. Sesuatu yang tidak disadari tidak bisa dikelola. Maka bagaimana mungkin menjawab cara menyeimbangkan peran jika kita tidak menyadari dulu apa saja peran yang saat ini dijalani. 

Jika langkah pertama sudah dilakukan, langkah selanjutnya yaitu menulis siapa saja individu yang berkaitan erat dengan peran-peran yang telah ditulis sebelumnya. Contoh : Jika Anda menuliskan peran Anda sebagai SUAMI, maka individu terdekat dengan peran tersebut yaitu ISTRI. Jika Anda menuliskan peran Anda sebagai seorang IBU maka individu terdekat dengan peran tersebut yaitu ANAK. Mari kita pindahkan ke lembar kerja berikut :

1. Peran sebagai .......   individu terdekat dengan peran ini yaitu .........
2. Peran sebagai .......   individu terdekat dengan peran ini yaitu .........
3. Peran sebagai .......   individu terdekat dengan peran ini yaitu .........
4. Peran sebagai .......   individu terdekat dengan peran ini yaitu .........
5. Peran sebagai .......   individu terdekat dengan peran ini yaitu .........
6. Peran sebagai .......   individu terdekat dengan peran ini yaitu .........
7. Peran sebagai .......   individu terdekat dengan peran ini yaitu .........
8. Peran sebagai .......   individu terdekat dengan peran ini yaitu .........
9. Peran sebagai .......   individu terdekat dengan peran ini yaitu .........
10. Peran sebagai .......   individu terdekat dengan peran ini yaitu .........

Sampai di sini, setelah menuliskan semua individu terdekat dengan peran yang dijalani, apakah sudah ada sensasi-sensasi tertentu yang mungkin muncul? Jika iya, bagus. Jika biasa saja? itu juga bagus, karena sensasi itu juga mungkin dalam bentuk rasa yang biasa saja. 

Baiklah, saat Anda sudah selesai di bagian ini, mari kita lanjutkan ke bagian selanjutnya. 


Salam
Bayu Satriyo Wicaksono

Ternyata Peranku tak Hanya Satu

Salah satu bentuk kesadaran yang perlu dimiliki yaitu kesadaran akan peran-peran yang saat ini kita jalani dalam hidup ini. Peran yang masih melekat dan masih berlangsung hingga saat ini. Mungkinkah peran kita hanya satu saja? Tentu tidak bukan? Ada banyak sekali peran yang kita miliki. 

Contohnya, peran sebagai hamba Allah, peran sebagai suami, sebagai istri, sebagai anak, sebagai cucu, sebagai kakak, sebagai adek, sebagai ayah, sebagai ibu, sebagai anggota masyarakat, sebagai seorang profesional di tempat kerjanya, sebagai anggota jamaah pengajian dan masih banyak lagi. Berbeda orang, akan berbeda pula peran peran yang dijalaninya. Nah, sebelum lanjut, yuk kita tuliskan dulu beberapa peran yang saat ini sedang dijalani.

Lha kok perlu ditulis? Iya, karena salah satu cara mudah untuk membuat kita lebih menyadari apa yang terjadi termasuk apa yang sedang dijalanni yaitu dengan mengeluarkannya dari pikiran kita melalui tulisan kita. 

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10. 


Bagaimana, sudah selesai? Apakah ada yang lebih dari sepuluh? Atau kurang dari sepuluh? Yang jelas lebih dari satu kan? 

Pertanyaan selanjutnya, sudahkah kita memiliki proporsi waktu yang tepat untuk setiap peran yang sudah dituliskan di atas? Jika belum kira -kira apa ya penyebabnya? Boleh direnungkan sejenak, sebelum membaca bagian berikutnya.

Thursday, December 29, 2022

Sadar, itu Penting Kawan

Beberapa waktu yang lalu, di ruang konseling, saya bertemu dengan seorang mahasiswa baru dari salah satu universitas di Indonesia. Setelah saling memperkenalkan diri, akhirnya dia bercerita

"Pak, saya sebenarnya bingung dengan tujuan hidup saya, kenapa juga saya kuliah di sini dan kenapa saya ambil jurusan ini" kata mahasiswa ini.

Saya diam sejenak, kemudian teringat apa pesan guru saya pada saat saya mengikuti pelatihan NLP Practitioner sekitar tahun 2012 lalu, Mr Hingdranata Nikolay. Salah satu yang saya ingat, kalau ada orang cerita sesuatu... setelah kamu simak.. kamu dengarkan.. maka dalam hati atau secara verbal katakan BAGUS ITU ... hahaha....

Saya pun mempraktekkan itu saya jawab anak mahasiswa tersebut begini...

"Wah, BAAGUS ITU berarti mas"

Terang saja begitu mendengar jawaban saya, si anak mahasiswa ini bingung. 

"Lho kok bagus pak, bagus dari mananya ya? Kan saya bingung."

Saya jawab lagi,

"Iya mas bagus. Bagus karena anda MENYADARI kalau Anda bingung, sampai akhirnya berikhtiar mencari jawaban ke sini. Sementara bisa jadi di luar sana, masih banyak temen-temenmu yang terlihat enjoy, santai, padahal mereka tidak sadar bahwa sebenarnya mereka juga bingung dengan dirinya sendiri"

Saya coba lihat bagaimana respon klien saya tersebut. Tak berapa lama dia pun berkomentar

"woh... iya juga ya pak. Hahaha.... berarti patut bersyukur dong saya, karena diberikan kesadaran oleh Tuhan bahwa saya sedang bingung sehingga saya pun akhirnya datang ke sini"

Selanjutnya, kami pun melanjutkan diskusi untuk memberikan tambahan perspektif lain yang barangkali dia perlukan.

Yup, sadar itu tidak mudah, walaupun sangat diperlukan. Bukankah sesuatu yang tidak disadari maka tidak bisa dikelola? Bagaimana mau mengelola emosi kalau belum menyadari emosi apa yang sedang dirasakan saat ini. Bagaimana mungkin bisa segera menentukan warung makan yang paling pas kalau tidak menyadari kriteria makanan yang disuka, aman di tubuh serta nyaman di kantong? 


Yuk, terus berlatih untuk sadar




Salam

Bayu Satriyo Wicaksono

Tuesday, December 13, 2022

Welcome Back, brader

Akhirnya, blog ini kembali lagi ke desain pualing awal. Setelah bergonta-ganti desain dan hanya gonta ganti saja tanpa ada tambahan postingan, maka kali ini back to basic as real blogger.. haha... dengan template aseli dari blogger.com. Dengan template dan desain ini pula, Alhamdulillaah beberapa tahun yang lalu saya sempat ngeksis menulis cukup banyak tulisan setiap tahunnya. 

Hei, welcome back brader. Berharap ini tidak hanya berhenti pada sapaan ini. Ayo kita nulis lagi. Membacalah untuk mengetahui apa yang terjadi di masa lalu, menulislah untuk menyampaikan apa yang terjadi saat ini pada mereka di masa depan.

semangaat